Gua di Kediri dalam rangka belajar bahasa Inggris selama 3 bulan. Tepatnya di daerah Pare, ada sebuah desa bernama Tulungrejo yang disebut dengan Kampung Inggris. Wow, apa itu? Kampung para Bule? Kampung bernuansa British?
Sebutan 'Kampung Inggris' diberikan karena di daerah ini terdapat banyak tempat kursus bahasa Inggris. Ralat, buaaaaaanyak tempat kursus bahasa Inggris. Itu sebabnya desa ini lebih tepat disebut 'Kampung Kursusan Inggris' mungkin.
Sebelum gua ke sini, banyak yang bilang Kampung Inggris ini memang dikondisikan semuanya menggunakan bahasa Inggris. Baik yang belajar, pengajar, warga setempat seperti penjaga warung, tukang bakso, tukang gado-gado, atau tukang becak.
Tapi nyatanya gak seperti itu. Semua normal. Pertama gua sampai, tukang becak masih bicara pake bahasa Jawa. Kalau ada yang ngomong bahasa Inggris, kemungkinan dua; 1. memang jago, 2. Kemasukan arwah John Lennon.
Jika lo berniat kursus di sini, minimal ambil program 2 minggu atau sebulan lah. Karena sayang kalau jauh-jauh ke Pare cuma seminggu. Mending kursus di kursusan dekat rumah lo aja sono! Loh maaf, kok malah emosi. -_-
Kadang banyak pilihan itu enak, tapi kadang membuat bingung. Kata orang sih di sini ada sampe 100-an tempat kursus Inggris. Itu sih kata orang lain ya, gua mah gak ngitung. Ribet.
Seperti layaknya Yin dan Yang, di daerah sini terbagi menjadi dua bagian. Ada bagian Barat dan Timur. Nyambung gak sih? Ya pokoknya gitu. Setau gua, wilayah barat dan timur dibatasi oleh sebuah sungai.
Di bagian barat bisa dibilang pusat keramaian. Terdapat lebih banyak tempat kursus dibanding di timur. Juga banyak tempat makan dan harganya relatif lebih murah.
Nah, gua sendiri ambil les di DECFN (Dynamic English Club Flamboyan 9) yang berada di daerah timur. Situasi yang berbeda dengan barat, di sini bisa dibilang lebih sepi karena tempat kursusnya masih bisa dihitung dengan jari tangan dan jari kaki. Kalo kurang, minjem jari temen. Walaupun sepi tapi lingkungannya cukup kondusif. Cukup mudah juga bersosialisasi dengan warga sekitar sini.
Untuk lokasi hiburan di Pare, mungkin gak banyak. Di daerah barat dekat dengan yang namanya Garuda Park. Gua belum tau nikmatnya nongkrong di sana. Yang gua tau di sana ada semacam patung garuda. Gak terlalu besar tapi gak kecil juga. Kalo kecil mungkin namanya patung perkutut. Dan, yak... Nama tempatnya jadi Perkutut Park. Whatever.
Sementara jika di timur, mengarah ke selatan, ada Alun-Alun Pare. Tempat nongkrong-nongkrong yang dihiasi banyak pedagang. Kalau mau agak jauh lagi, ke arah utara ada Surowono. Di sana ada candi, goa, dan kolam renang. Tiket masuknya juga murah. Cuma 3.000 rupiah. Apa? Mau yang lebih jauh lagi? Ke Lumpur Lapindo sekalian gih.
Atau di Kediri pun ada sebuah bangunan terkenal mirip L'Arch de Triomphe yang ada di Prancis. Orang-orang menyebutnya Simpang Lima Gumul (SLG). Di dekatnya situ ada WaterBoom.
Cukup ya? Oke, sekadar saran buat yang mau ke sini.
- Seperti yang gua bilang, mending ambil program yang jangka waktunya agak lama biar gak nanggung. Cuma bisa seminggu? Yaudah gua ngerti kok, tapi nanti jangan diulang yah (?)
- Kalau bisa, cari kursus yang juga menyediakan camp. Jadi lo gak nge-kos. Di camp itu selain tempat istirahat, juga ada program tambahan dan biasanya diharuskan berbahasa Inggris dalam keseharian. Lumayan untuk menunjang dan membiasakan diri.
- Datanglah ke sini bersama teman. Gak harus sih, tapi ini cukup penting untuk membantu proses adaptasi dan belajar. Di lingkungan baru kan kadang kita butuh teman yang udah dikenal biar enak. Kalaupun cuma sendiri, jangan khawatir selama masih ada aku di sini. Emmuach! *sediain ember buat yang mau muntah*
- Buka website http://kampung-inggris.com/ untuk info lebih lanjut.
Sampai di sini saja review-nya, SEKIAN DAN TERIMA KASIH SAYANG!
2 komentar:
Selalu rindu dengan kampung inggris
Yailah bang, kl cuma ke kediri mah bukan mengembara atuhh, tapi bisa juga sih asal berangkat dari rumahnya sampe kediri jalan kaki hehe
Btw seru lah ya bisa ngerasain belajar bahasa inggris di Kediri, next mungkin tertarik juga sih untuk kursus bahasa inggris disana
~ Support Indonesia Halal Cullinary : Dimsum Jakarta by TheDimsum.ID
Posting Komentar