Tradisi Juara dan Regenerasi

Di gelaran SEA Games tahun ini, tim bulutangkis putri Indonesia kembali gagal mempersembahkan medali emas. Di final mereka dikalahkan Thailand 3-1. Hanya pasangan Nitya/Anneke yang mencuri poin melawan ganda Thailand, Aroonkesorn/Kunchala.

Tapi hal positif ditorehkan tim putra Indonesia malam tadi (15/11). Bermain di hadapan ribuan suporter yang memadati Istora, Tommy Sugiarto dkk. berhasil menyumbang emas dengan mengalahkan tim putra Malaysia 3-1 di final. Ini sekaligus mempertahankan raihan mereka di SEA Games 2009 lalu di mana saat itu mereka meraih medali emas dengan menghadapi lawan yang sama di final.

Indonesia mempertahankan medali emas SEA Games di nomor beregu putra

Poin Indonesia disumbangkan oleh Simon Santoso di partai pertama dengan menumbangkan Daren Liew dua set langsung, 22-20 dan 21-12. Pertarungan sengit dan menegangkan terjadi ketika Bona/Ahsan berjuang keras menghadapi pasangan Malaysia, Lim/Goh. Bermain hingga set ketiga, Bona/Ahsan harus mengakui keunggulan lawannya 21-18, 15-21, 25-23.

Dengan dukungan dan teriakan 'Ayo Indonesia Bisa!' dari suporter yang hadir, Tommy Sugiarto melibas perlawanan Moh. Arif dalam permainan dua set 21-13 dan 21-17. Kemenangan Indonesia sendiri ditentukan oleh pasangan Kido/Hendra dengan mengganyang Mak Hee Chun/Ong Soon Hock lewat dua set, 21-10 dan 21- 14 dalam waktu setengah jam.

Malaysia yang di tahun ini tidak membawa Lee Chong Wei, mempercayakan posisi-posisi utama kepada pemain muda. Mereka bertaruh untuk regenerasi, tentunya demi masa depan perbulutangkisan di negeri jiran tersebut. Indonesia sendiri masih mempercayakan pemain-pemain langganannya seperti Simon ataupun Kido/Hendra. Bahkan Taufik Hidayat pun masih dimainkan ketika berhadapan dengan Thailand di semifinal.

Sudah saatnya Indonesia memunculkan lagi atlet-atlet berkualitas lainnya terutama untuk tunggal baik putra maupun putri. Simon Santoso, pemain muda yang sebenarnya cukup menjanjikan. Hanya saja performanya yang angin-anginan membuat ia tampak belum bisa menjadi andalan. Tommy Sugiarto dan Hayom Rumbaka mungkin tinggal menunggu waktu saja. Sedangkan di ganda putra, Bona/Ahsan sudah mulai menggeser dominasi Kido/Hendra. Di belakangnya masih ada Ryan/Angga yang cukup memukau di Indonesia Open beberapa bulan lalu.

Sementara untuk putri, belum ada generasi emas yang mampu tampil apik seperti Susi Susanti atau Ivana Lie. Maria Kristin dan Adriyanti Firdasari belum bisa berprestasi. Mereka lebih sering berkutat dengan cedera. Sementara pemain muda seperti Maria Febe, Linda Weni, atau Ana Rovita penampilannya tidak menonjol. Di posisi ganda putri mungkin lebih baik. Di sana terdapat nama-nama seperti Vita Marissa, Lilyana Natsir, maupun Greysia Polii. Tapi generasi setelahnya masih belum muncul.

Indonesia masih menunggu srikandi-srikandi
bulutangkis berprestasi penerus Susi Susanti


Kita menunggu lahirnya pemain-pemain yang akan menjadi andalan Indonesia untuk meruntuhkan hagemoni pemain-pemain China di dunia bulutangkis ini. Tentunya dengan pembinaan yang terkontrol dan juga menambah jam terbang atlet-atlet muda. Ayo Indonesia Bisa!

2 komentar:

Taman Bacaan mengatakan...

Semoga para atlet kita sekarang bisa menjadi juara umu di gelaran sea games kali ini. amin
salam.
ikut numpang titi link ya sobat : Taman Bacaan

Punya.Tia mengatakan...

semoga Indonesia juara umum!!!! hehee


salam,
Stylish Generation