Gue mungkin salah satu blogger nista ya, karena lupa banget dengan hari besar ummat blogger se-Indonesia. Ya, jadi tanggal 27 Oktober 2011 kemarin adalah hari blogger nasional untuk yang keempat kalinya terhitung dari awal dicanangkannya momen ini di tahun 2007. Apa sajakah yang diperbuat Muhammad Hafizhuddin selama berkecimpung di dunia blog? Mari kita flashback. *keluarin mesin waktu*
Awal mula gue membuat blog adalah pada tahun 2008 silam dengan nama blog havizviking.blogspot.com yang postingan pertamanya berjudul "Masih Kecil Udah Tengil". Boleh lo klik dan baca postingan gue itu, tapi waspadalah karena tulisannya errr... agak mengalay. Versi revisi dari postingan itu bisa lo liat di sini. Ceileh, skripsi kali ah pake di-revisi.
Blog havizviking ini awalnya gue rancang dengan memadukan antara tulisan absurd dan tulisan mengenai sepakbola. Tapi kemudian gue berinisiatif untuk memisahkan antara segmen sepakbola dan segmen tulisan absurd (seperti tulisan Raditya Dika) dengan membuat satu blog lagi bernama mulaibelajargila.blogspot.com (yes, yang kalian sedang kunjungi ini).
Namun pada akhirnya, blog pertama gue itu terbengkalai. Tulisan-tulisan mengenai sepakbola gue masukin ke blog kedua ini, karena gue pikir ribet juga men kalo mesti dipisah. Maka selanjutnya gue fokus dengan blog mulaibelajargila dan seringkali juga oprek-oprek desain template dan tetek-bengeknya segala macem meskipun gue tau mau diapakanpun, blog ini sepi peminat. hahaha. *nangis mojok* (lo bisa liat tulisan-tulisan awal gue di tahun 2008, di sini.)
Topik selajutnya dari post ini adalah, Hari Sumpah Pemuda. Sumpah ini sering banget diucapkan sama orang yang mukanya boros. Ketika orang itu dicurigai korupsi umur, maka dia bilang, "Sumpah, gue masih muda!". Apadeh.
Menyambut sumpah pemuda ini katanya bakal banyak massa yang akan demo di gedung-gedung pemerintahan semacam Istana Negara atau Gedung DPR. Kalo gue, cukup ikut partisipasi di acara Provocative Proactive. Bagaimana caranya?
Seperti biasa, Provocative Proactive meminta followers-nya untuk ikut berperan dalam beberapa kesempatan. Di episode yang bertemakan sumpah pemuda ini, mereka menginginkan sejumlah followers untuk turut bermain dan menjadi extras. Ada peran sebagai, pejuang, anak SMA yang tawuran, demonstran, dan anak gaul.
27 Oktober 2011. Berlokasi di Museum Arsip Nasional Jakarta, gue dan teman-teman yang terpilih sudah harus bersiap sejak jam 5 sore walaupun acara sendiri baru dimulai pukul setengah 10 malam. Gue sendiri berperan sebagai demontran di tahun 1998 yang saat itu mau menuntut presiden Soeharto untuk turun dari jabatannya. Beruntung, saat itu gue mempunyai peran yang sama dengan Insane (@nsane11), street-basketballer ternama yang friendly sekali.
Meskipun hanya dapet peranan yang nongolnya gak lebih dari 5 menit, gue senang dan puas. Tim Provocative Proactive baik-baik banget. Terutama Bang Boim (@harvens) yang udah mau membuat dirinya sedikit ribet ngurusin gue dan 2 temen gue yang berasal dari Bogor.
Lalu apa esensi Sumpah Pemuda buat gue? Biarkan hanya gue dan Tuhan yang tau. *Lah?*
Book Your Blog!
Book Your Blog. Adalah satu event dari sebuah self-publisher dari kota Jogja, Leutika Prio. Event yang menjaring para penulis khususnya yang memiliki blog untuk membukukan tulisan-tulisan di blog-nya secara gratis ini berlangsung selama bulan September 2011. Leutika Prio sendiri adalah satu self-publishing yang menerima semua naskah tulisan tanpa seleksi seperti yang dilakukan penerbit-penerbit lainnya.
Tujuan utama dari event 'Book Your Blog' sih simple ya. Blog itu sudah marak sekali di kalangan masyarakat. Banyak yang mengapresiasikan momen atau perasaannya dengan ditulis di blog pribadinya. Terus, kenapa enggak kalo tulisan-tulisan yang banyak dituangkan di blog ini dijadikan buku? Karena faktanya banyak juga para blogger yang berambisi memiliki buku sendiri. Nah, Leutika Prio dengan berbaik hati mempersilahkan blogger-blogger yang berminat, untuk mendaftarkan diri supaya blognya dibukukan. Dari para pendaftar ini nantinya tentu akan dipilih lagi, mulai dari dilaksanakannya syarat & ketentuan, juga kelayakan blognya itu dijadikan sebuah buku.
Blog yang didaftarkan pun dibebaskan. Tidak terpatok pada satu tema tertentu. Jadi yang pasti banyak sekali yang berminat terhadap event ini. Termasuk gue sendiri hehehe. Baru tau di akhir September dari sini berkat pemberitahuan Kang Luzman, awalnya pesimis juga. Apa bisa blog yang isinya sungguh random dan tak tentu arah ini bisa dijadikan buku? Tapi ya mau bagaimanapun nantinya, gue sih coba-coba aja daftarin diri, gak ada ruginya. Alhamdulillah kalo keterima dijadiin buku, kalo enggak pun gue gak akan sampe berhenti nulis blog kok. hahaha.
Yuk rame-rame ikutan event ini, dan terbitin buku di Leutika Prio!
Tujuan utama dari event 'Book Your Blog' sih simple ya. Blog itu sudah marak sekali di kalangan masyarakat. Banyak yang mengapresiasikan momen atau perasaannya dengan ditulis di blog pribadinya. Terus, kenapa enggak kalo tulisan-tulisan yang banyak dituangkan di blog ini dijadikan buku? Karena faktanya banyak juga para blogger yang berambisi memiliki buku sendiri. Nah, Leutika Prio dengan berbaik hati mempersilahkan blogger-blogger yang berminat, untuk mendaftarkan diri supaya blognya dibukukan. Dari para pendaftar ini nantinya tentu akan dipilih lagi, mulai dari dilaksanakannya syarat & ketentuan, juga kelayakan blognya itu dijadikan sebuah buku.
Blog yang didaftarkan pun dibebaskan. Tidak terpatok pada satu tema tertentu. Jadi yang pasti banyak sekali yang berminat terhadap event ini. Termasuk gue sendiri hehehe. Baru tau di akhir September dari sini berkat pemberitahuan Kang Luzman, awalnya pesimis juga. Apa bisa blog yang isinya sungguh random dan tak tentu arah ini bisa dijadikan buku? Tapi ya mau bagaimanapun nantinya, gue sih coba-coba aja daftarin diri, gak ada ruginya. Alhamdulillah kalo keterima dijadiin buku, kalo enggak pun gue gak akan sampe berhenti nulis blog kok. hahaha.
Yuk rame-rame ikutan event ini, dan terbitin buku di Leutika Prio!
"Mamaaa.. Huhuhu.."
Ini kejadian waktu hari Selasa, 23 Agustus 2011. Sebuah penipuan yang meresahkan masyarakat sebangsa dan setanah air. Halah.
Jadi begini. Gue siang itu sekitar pukul 3 (ini masih masuk siang apa sore ya?) lagi gak berada di rumah, tetiba mendapat beberapa kali telpon (yang gak gue angkat) dan sms dari nyokap. Gue saat itu belum tau kenapa sampai dikontak bertubi-tubi gitu. Lalu gue bales lah sms dari nyokap. Gak telpon, karena gak ada pulsa buat nelpon. -_-
"Tunggu bu sholat dulu"
Lalu gue sholat ashar cukup gak karuan, karena mikir juga kenapa nyokap kayaknya penting banget gitu. Setelah sholat, barulah gue sms lagi,
"Kenapa bu?"
Saat itulah nyokap gue telpon.
Nyokap: Aa lagi di mana? gapapa kan? Kapan pulang?
Gue: Iya ini mau pulang kok.
Nyokap: Yaudah langsung pulang ya.
Gue: Iya, bu.
Gue pun langsung bergegas pulang. Maunya sih tancap gas kenceng-kenceng kayak Jorge Lorenzo atau Valentino Rossi biar cepet sampe, apa daya jalannya cuma bisa dilalui dengan kecepatan sepeda ontel.
Sesampainya di rumah, gue deg-degan. Masih belum tau apa yang membuat nyokap gue begitu khawatir akan anaknya yang mirip Christian Daratista ini, eh.. Bautista. Iya, Inul Bautista. lah kebalik-balik -_-
"Pis... hahahaha", kakak gue tiba-tiba negor sambil ketawa. Gue niatnya mau lari ambil air terus nyembur mukanya, takut dia kesambet. Tapi gak jadi. Ketawanya masih taraf wajar. Diceritainlah sama dia bahwa ternyata barusan nyokap dapet telepon dari seseorang yang mengaku polisi.
Gak lama nyokap nyamperin gue, bergerak menuju kursi, duduk, dan bercerita. Seperti Bu Kasur yang sedang akan mendongeng dihadapan anak-anak asuhnya. Beliau menceritakan percakapannya dengan 'polisi' tersebut. Kira-kira seperti ini.....
'Polisi': Halo selamat siang, kami dari kepolisian. Anak anda bersama kedua temannya kedapatan memiliki narkoba.
Nyokap gue shock, karena memang saat itu gue satu-satunya anak yang lagi di luar rumah. Tapi gak percaya begitu aja.
Nyokap: Ini sekarang di mana? Motornya disimpen di mana?
Sampe sini gue sedih. Ternyata nyokap lebih khawatir sama motor daripada sama gue.
'Polisi': Di kantor polisi. Ibu namanya siapa? Anak ibu namanya siapa?
Nyokap: Herawati. Anak saya Muhammad Hafizhuddin. Terus anak saya gimana?
'Polisi': Oh berarti bener. Barusan saya sudah kroscek dengan anak ibu. Dia di kantor polisi.
Nyokap: Coba sini saya mau bicara.
Diberikanlah telefon itu dari 'polisi' ke si 'Muhammad Hafizhuddin'.
'Muhammad Hafizhuddin': Mamaaaa... *sambil nangis* (lalu telefon itu diambil alih lagi sama si 'polisi'.)
'Polisi': Pokoknya ibu tenang aja, anak ibu sudah kami amankan.
Nyokap: Gimana mau tenang, pak. Coba sini saya mau bicara lagi dengan anak saya.
'Polisi': Gini aja, barusan kami juga sudah menghubungi orang tua dari temen anak ibu. Mereka mau menyelesaikannya secara kekeluargaan. Jadi ibu bisa transfer uang *gue lupa nominalnya berapa* aja.
Dari sinilah nyokap gue udah curiga kalo ini cuma modus tipuan.
Nyokap: Iya coba saya mau bicara dulu dengan anak saya.
Telefon pun kembali diberikan ke 'Muhammad Hafizhuddin'.
'Muhammad Hafizhuddin': Mamaaa....
DEG! Nyokap gue pun tersadar.
Nyokap: Sejak kapan anak saya manggil saya 'mama'?! (karena gue manggilnya Ibu. Bukan mama. huahaha)
Kemudian telefon pun ditutup dari sana.

Nyokap gue pun selesai bercerita. Kami tertawa. Dan membayangkan si penipu di sana berkata, "Kampreeeet... Salaaaah... malu guaaah...."
Setelah kejadian itu, setiap gue mau keluar rumah gue selalu bilang ke nyokap, "Ntar kalo ada telefon sejenis gitu lagi hati-hati aja ya, bu" :p
Jadi begini. Gue siang itu sekitar pukul 3 (ini masih masuk siang apa sore ya?) lagi gak berada di rumah, tetiba mendapat beberapa kali telpon (yang gak gue angkat) dan sms dari nyokap. Gue saat itu belum tau kenapa sampai dikontak bertubi-tubi gitu. Lalu gue bales lah sms dari nyokap. Gak telpon, karena gak ada pulsa buat nelpon. -_-
"Tunggu bu sholat dulu"
Lalu gue sholat ashar cukup gak karuan, karena mikir juga kenapa nyokap kayaknya penting banget gitu. Setelah sholat, barulah gue sms lagi,
"Kenapa bu?"
Saat itulah nyokap gue telpon.
Nyokap: Aa lagi di mana? gapapa kan? Kapan pulang?
Gue: Iya ini mau pulang kok.
Nyokap: Yaudah langsung pulang ya.
Gue: Iya, bu.
Gue pun langsung bergegas pulang. Maunya sih tancap gas kenceng-kenceng kayak Jorge Lorenzo atau Valentino Rossi biar cepet sampe, apa daya jalannya cuma bisa dilalui dengan kecepatan sepeda ontel.
Sesampainya di rumah, gue deg-degan. Masih belum tau apa yang membuat nyokap gue begitu khawatir akan anaknya yang mirip Christian Daratista ini, eh.. Bautista. Iya, Inul Bautista. lah kebalik-balik -_-
"Pis... hahahaha", kakak gue tiba-tiba negor sambil ketawa. Gue niatnya mau lari ambil air terus nyembur mukanya, takut dia kesambet. Tapi gak jadi. Ketawanya masih taraf wajar. Diceritainlah sama dia bahwa ternyata barusan nyokap dapet telepon dari seseorang yang mengaku polisi.
Gak lama nyokap nyamperin gue, bergerak menuju kursi, duduk, dan bercerita. Seperti Bu Kasur yang sedang akan mendongeng dihadapan anak-anak asuhnya. Beliau menceritakan percakapannya dengan 'polisi' tersebut. Kira-kira seperti ini.....
'Polisi': Halo selamat siang, kami dari kepolisian. Anak anda bersama kedua temannya kedapatan memiliki narkoba.
Nyokap gue shock, karena memang saat itu gue satu-satunya anak yang lagi di luar rumah. Tapi gak percaya begitu aja.
Nyokap: Ini sekarang di mana? Motornya disimpen di mana?
Sampe sini gue sedih. Ternyata nyokap lebih khawatir sama motor daripada sama gue.
'Polisi': Di kantor polisi. Ibu namanya siapa? Anak ibu namanya siapa?
Nyokap: Herawati. Anak saya Muhammad Hafizhuddin. Terus anak saya gimana?
'Polisi': Oh berarti bener. Barusan saya sudah kroscek dengan anak ibu. Dia di kantor polisi.
Nyokap: Coba sini saya mau bicara.
Diberikanlah telefon itu dari 'polisi' ke si 'Muhammad Hafizhuddin'.
'Muhammad Hafizhuddin': Mamaaaa... *sambil nangis* (lalu telefon itu diambil alih lagi sama si 'polisi'.)
'Polisi': Pokoknya ibu tenang aja, anak ibu sudah kami amankan.
Nyokap: Gimana mau tenang, pak. Coba sini saya mau bicara lagi dengan anak saya.
'Polisi': Gini aja, barusan kami juga sudah menghubungi orang tua dari temen anak ibu. Mereka mau menyelesaikannya secara kekeluargaan. Jadi ibu bisa transfer uang *gue lupa nominalnya berapa* aja.
Dari sinilah nyokap gue udah curiga kalo ini cuma modus tipuan.
Nyokap: Iya coba saya mau bicara dulu dengan anak saya.
Telefon pun kembali diberikan ke 'Muhammad Hafizhuddin'.
'Muhammad Hafizhuddin': Mamaaa....
DEG! Nyokap gue pun tersadar.
Nyokap: Sejak kapan anak saya manggil saya 'mama'?! (karena gue manggilnya Ibu. Bukan mama. huahaha)
Kemudian telefon pun ditutup dari sana.
Nyokap gue pun selesai bercerita. Kami tertawa. Dan membayangkan si penipu di sana berkata, "Kampreeeet... Salaaaah... malu guaaah...."
Setelah kejadian itu, setiap gue mau keluar rumah gue selalu bilang ke nyokap, "Ntar kalo ada telefon sejenis gitu lagi hati-hati aja ya, bu" :p
Nonton Timnas Lagi
Langsung aja ye, Selasa (06/09) lalu gue kembali ke SUGBK untuk menonton timnas Indonesia berlaga melawan Bahrain di babak kualifikasi Piala Dunia 2014. Seperti yang sudah diketahui, Sang Garuda kembali kalah dan terancam gagal ikut Piala Dunia.
Para suporter berdatangan dari berbagai penjuru dengan rasa optimis. Karena skuad Indonesia diprediksi mempunyai celah untuk mengalahkan Bahrain. Pertama, bermain di kandang sendiri. Kedua, hadirnya Boas Salossa yang diyakini bakal menambah daya gedor timnas setelah pada laga sebelumnya lawan Iran, Boas tidak masuk dalam tim. Ketiga, sejarah terakhir kedua tim di mana saat itu Indonesia berhasil mengalahkan Bahrain 2-1 di penyisihan grup Piala Asia 2007 di Jakarta.
Gue lagi-lagi datang bersama kawan seperjuangan dari Bogor, Octa, Febri, dan Eci. Sayangnya kita gak kembali mencoret muka seperti ini karena catnya gak dibawa. Kali ini kami dapet tiket kelas II. Posisi duduk untuk kelas II adalah belakang gawang.
Tapi gue dan Octa berencana untuk menyelinap masuk ke tribun kelas I yang posisi duduknya lebih enak menghadap ke lapangan. Dan berhasil. Gue dan Octa bisa masuk ke kelas I, sementara itu Febri dan Eci masih duduk di tribun kelas II. Sayangnya di sana itu komunikasi susah banget, sms pending, telepon juga gak dapet sinyal, mana handphone juga lowbat. Susah untuk nyuruh mereka pindah juga. Tapi akhirnya memanfaatkan secercah sinyal, mereka pun dapat dihubungi dan berhasil juga pindah ke kelas I. muehehe.
Jalannya pertandingan cukup menguras emosi. Seperti biasanya, tim-tim dari negara timur tengah selalu punya cara untuk memprovokasi lawannya. Diving lah, mengulur waktu lah, dan lain sebagainya. Gue, Octa, dan Febri pun udah gak mikirin hasilnya lagi. Kita sepanjang pertandingan berkali-kali ceplas-ceplos asal komentar. Membuat suporter kita yang di depan (cewek-cewek ABG) ketawa-ketiwi. Lumayan buat cari perhatian. :p
Tertinggal 0-2 membuat suporter kecewa. Petasan dan mercon bertebaran membuat pertandingan sempat terhenti entah berapa lama. Suporter yang udah males pun langsung berusaha meninggalkan kursi penonton untuk pulang. Kita pun akhirnya beranjak setelah menunggu sekitar 5 menit. Tapi gak langsung turun dan keluar stadion. Kita foto-foto dulu di depan sambil menunggu keputusan terakhir di pertandingan ini. Apa dihentikan aja atau dilanjutkan.
Saat gue lagi foto-foto gitu, di situ ada dua anak kecil lari-larian. Bolak-balik kayak gangsing. Membuat gue geregetan dan pengen foto bareng. Tapi begitu gue deketin dan bilang "dek, foto bareng yuk?", mereka nolak. Ya nasib.
Kemudian pertandingan dilanjutkan, sodara-sodara. Entah menyisakan berapa menit, kita masuk lagi dan menyaksikan sisa-sisa perjuangan timnas merah-putih. Hingga pertandingan selesai, skor masih tetap 0-2 untuk keunggulan Bahrain. Tapi bagaimanapun hasilnya, perut harus tetap terisi! Begitulah kira-kira apa yang ada dalam hati masing-masing dari kita. Maka dari itu bergeraklah gue dan kawan-kawan menuju gerobak-gerobak berisikan makanan.
Setelah dirasa cukup kenyang, kita pun memutuskan pulang ke Bogor. Gue dan Octa pulang naik motor, sedangkan Febri dan Eci entah naik apa. hahaha









Gue lagi-lagi datang bersama kawan seperjuangan dari Bogor, Octa, Febri, dan Eci. Sayangnya kita gak kembali mencoret muka seperti ini karena catnya gak dibawa. Kali ini kami dapet tiket kelas II. Posisi duduk untuk kelas II adalah belakang gawang.
Tapi gue dan Octa berencana untuk menyelinap masuk ke tribun kelas I yang posisi duduknya lebih enak menghadap ke lapangan. Dan berhasil. Gue dan Octa bisa masuk ke kelas I, sementara itu Febri dan Eci masih duduk di tribun kelas II. Sayangnya di sana itu komunikasi susah banget, sms pending, telepon juga gak dapet sinyal, mana handphone juga lowbat. Susah untuk nyuruh mereka pindah juga. Tapi akhirnya memanfaatkan secercah sinyal, mereka pun dapat dihubungi dan berhasil juga pindah ke kelas I. muehehe.
Jalannya pertandingan cukup menguras emosi. Seperti biasanya, tim-tim dari negara timur tengah selalu punya cara untuk memprovokasi lawannya. Diving lah, mengulur waktu lah, dan lain sebagainya. Gue, Octa, dan Febri pun udah gak mikirin hasilnya lagi. Kita sepanjang pertandingan berkali-kali ceplas-ceplos asal komentar. Membuat suporter kita yang di depan (cewek-cewek ABG) ketawa-ketiwi. Lumayan buat cari perhatian. :p
Tertinggal 0-2 membuat suporter kecewa. Petasan dan mercon bertebaran membuat pertandingan sempat terhenti entah berapa lama. Suporter yang udah males pun langsung berusaha meninggalkan kursi penonton untuk pulang. Kita pun akhirnya beranjak setelah menunggu sekitar 5 menit. Tapi gak langsung turun dan keluar stadion. Kita foto-foto dulu di depan sambil menunggu keputusan terakhir di pertandingan ini. Apa dihentikan aja atau dilanjutkan.
Saat gue lagi foto-foto gitu, di situ ada dua anak kecil lari-larian. Bolak-balik kayak gangsing. Membuat gue geregetan dan pengen foto bareng. Tapi begitu gue deketin dan bilang "dek, foto bareng yuk?", mereka nolak. Ya nasib.
Kemudian pertandingan dilanjutkan, sodara-sodara. Entah menyisakan berapa menit, kita masuk lagi dan menyaksikan sisa-sisa perjuangan timnas merah-putih. Hingga pertandingan selesai, skor masih tetap 0-2 untuk keunggulan Bahrain. Tapi bagaimanapun hasilnya, perut harus tetap terisi! Begitulah kira-kira apa yang ada dalam hati masing-masing dari kita. Maka dari itu bergeraklah gue dan kawan-kawan menuju gerobak-gerobak berisikan makanan.
Setelah dirasa cukup kenyang, kita pun memutuskan pulang ke Bogor. Gue dan Octa pulang naik motor, sedangkan Febri dan Eci entah naik apa. hahaha
Posted by
Kang Apis
at
Senin, September 26, 2011
2
comments
Labels:
GBK,
govlog,
Indonesia,
sepakbola
Transformers 3, Bro!
Tanggal 7 Agustus kemaren gue akhirnya nonton film di bioskop lagi setelah terakhir gue nonton di bioskop waktu jaman Petualangan Sherina *edan lama bener*. Diajak nobar @KopdarBogor di Botani Square Bogor saat itu, ya gue mau aja, sekalian ngabuburit. Film yang gue tonton adalah Transformers 3, bro! Wow! *Gue juga gak tau kenapa harus ada kata 'wow'*
Sebenernya Transformers edisi sebelumnya gue gak pernah nonton, baik yang pertama dan yang kedua. Gue udah ngebayangin kalo nanti di dalem studio pasti cuma cengok-cengok doang gak ngerti. Jadi kalo setelah keluar studio gue tetiba teriak, "WOW ADA MOBIL BISA BERUBAH JADI ROBOT!" ya itu karena gue sangat norak. Dan gak gaul.
Film dimulai sekitar pukul 3, gue bersama yang lainnya pun anteng duduk. Seperti yang sudah diduga, gue gak ngerti sama jalan ceritanya. Gue bertanya dalam hati, "Megan Fox mana?" dan gue sadar Megan Fox gak main di Transformers 3. Gue pun bertanya lagi, "Popcorn gue mana?" dan gue sadar kalo gue gak beli popcorn. Iya, kan puasa. *gigit handphone*
Film berjalan sebagaimana mestinya, dan gue pun menonton sebagai mestinya sampai pada akhirnya gue ngantuk dan sempat tertidur beberapa menit. Entah karena pengaruh puasa atau karena filmnya membosankan. Ada satu yang tetiba bikin gue gak konsen nonton adalah... bau gorengan. Iya, jadi saat itu bau goreng-gorengan macem kroket, bala-bala, dan combro menghembus. Apakah itu sugesti? Atau semacam fatamorgana penciuman? Wallahualam.
Oh iya, ternyata robot-robot-yang-gedenya-Masya-Allah-itu punya nama. Paling unyu itu si robot kuning. Namanya Bumble-Bee. muahahaha. *Lah kenapa gue ketawa?*
Terus gue masih penasaran sama robot biru, si Optimus Prime. Dia itu siapanya Ketimus?! *jengjeng!*
Oke lah, gue gak bisa bayangin gimana ketimus bisa jadi robot nantinya. Atau ada yang bisa bikin ilustrasi perubahan dari ketimus jadi robot? Kirim ke email gue. Sebagai imbalannya nanti gue kasih pulsa goceng. Yak, makin gak penting.
Film selesai pukul 17.15 kurang lebih. Gue gak jadi teriak, "WOW ADA MOBIL BISA BERUBAH JADI ROBOT!" karena dua hal. Satu, takut ketauan noraknya. Dua, gue masih lemes keingetan gorengan barusan. *lah?*
Sebenernya Transformers edisi sebelumnya gue gak pernah nonton, baik yang pertama dan yang kedua. Gue udah ngebayangin kalo nanti di dalem studio pasti cuma cengok-cengok doang gak ngerti. Jadi kalo setelah keluar studio gue tetiba teriak, "WOW ADA MOBIL BISA BERUBAH JADI ROBOT!" ya itu karena gue sangat norak. Dan gak gaul.
Film dimulai sekitar pukul 3, gue bersama yang lainnya pun anteng duduk. Seperti yang sudah diduga, gue gak ngerti sama jalan ceritanya. Gue bertanya dalam hati, "Megan Fox mana?" dan gue sadar Megan Fox gak main di Transformers 3. Gue pun bertanya lagi, "Popcorn gue mana?" dan gue sadar kalo gue gak beli popcorn. Iya, kan puasa. *gigit handphone*
Film berjalan sebagaimana mestinya, dan gue pun menonton sebagai mestinya sampai pada akhirnya gue ngantuk dan sempat tertidur beberapa menit. Entah karena pengaruh puasa atau karena filmnya membosankan. Ada satu yang tetiba bikin gue gak konsen nonton adalah... bau gorengan. Iya, jadi saat itu bau goreng-gorengan macem kroket, bala-bala, dan combro menghembus. Apakah itu sugesti? Atau semacam fatamorgana penciuman? Wallahualam.
Oh iya, ternyata robot-robot-yang-gedenya-Masya-Allah-itu punya nama. Paling unyu itu si robot kuning. Namanya Bumble-Bee. muahahaha. *Lah kenapa gue ketawa?*
Terus gue masih penasaran sama robot biru, si Optimus Prime. Dia itu siapanya Ketimus?! *jengjeng!*
Oke lah, gue gak bisa bayangin gimana ketimus bisa jadi robot nantinya. Atau ada yang bisa bikin ilustrasi perubahan dari ketimus jadi robot? Kirim ke email gue. Sebagai imbalannya nanti gue kasih pulsa goceng. Yak, makin gak penting.
Film selesai pukul 17.15 kurang lebih. Gue gak jadi teriak, "WOW ADA MOBIL BISA BERUBAH JADI ROBOT!" karena dua hal. Satu, takut ketauan noraknya. Dua, gue masih lemes keingetan gorengan barusan. *lah?*
Main Futsal Jauh-Jauh...
Sebelumnya, gue beserta kru blog MulaiBelajarGila (padahal krunya cuma gue doang), mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Semoga kita diberi kekuatan dan pahala yang berlimpah. Aamiin...
Di hari ke 5 puasa, tepatnya tanggal 5 Agustus 2011, gue terpilih untuk ikutan futsal bareng tim Provocative Proactive. Kalo ada yang masih samar-samar dengan Provocative Proactive ini, pengisi acaranya adalah Pandji, Raditya Dika, Jflow, Ronal, dan Andari di tayangin di Metro Tv tiap hari Kamis jam 21.30 WIB.
Sebelumnya, yang mau ikutan futsal bareng, para follower akun @Provocactive disuruh mengirimkan email untuk nantinya dipilih. Dan terpilihlah gue berama beberapa follower lain. Gue tentu girang. Jarang-jarang dapet kesempatan demikian.
Tanggal 5 Agustus adalah hari Jumat. Main futsalnya sendiri di Splash Kemang jam 15.00 WIB. Tentu gue harus mensiasati gimana caranya dari Bogor menuju Kemang jam 3 sore tanpa harus kelewat sholat Jumat. Jadi gue putuskan untuk sholat Jumat di deket stasiun. Setelah selesai kira-kira jam setengah satu, gue bergegas ke stasiun dan gue dapet kereta ekonomi yang saat itu juga akan berangkat.
Gue turun di stasiun Cawang sekitar jam 1 lewat. Di sana gue mencari bus yang menuju Blok M. Karena sesuai rute yang diberikan temen, karena gue sendiri gak tau tepatnya lokasi futsal tersebut. Setelah lama menunggu, akhirnya dapet. Tepat di pertigaan antara yang mau menuju Blok M sama menuju jalan Bangka, busnya stuck. Gue pikir gue mending turun di situ, dan melanjutkan perjalanan lewat jalan Bangka. Karena ke situ juga nembusnya ke Kemang.
Tapi gue tunggu di pertigaan situ gak muncul juga busnya. Gue jalan terus ke atas, terus coba nanya ke satpam. Dia bilang ada bus 75 yang nyampe McD Kemang. Tepat setelah gue nanya begitu, ada bus 77. Gue gak berhentiin karena gue pikir bukan rutenya. Ternyata setelah bus ini jalan menjauh, si satpam nyuruh gue stopin bus itu, karena bus itu juga tujuannya Kemang. Namun apadaya, gue yang udah lemes males ngejar. Gue pun nunggu bus lainnya.
Datanglah bus 75 dari kejauhan, tapi sialnya si sopir gak berhenti padahal udah gue stopin. Kenek sadar sebenernya, tapi bus gak juga berhenti. Saat itu lah gue kejar karena tau pasti bus ini jarang sekali lewat. Kebetulan macet, jadinya kekejar juga itu bus. Gue deketin, terus bilang ke sopir, "Bang ke Kemang?". Dia jawab singkat, "Nggak". DANG!!
Gue udah hopeless banget waktu itu. Haus juga. Gue udah capek jalan, ngejar, waktu juga udah menunjukkan pukul setengah 3 lewat. Tapi ya sayang banget gue udah ke Jakarta, masa harus pulang lagi tanpa mencapai tujuan. Saat itu gue liat ada plang McD yang nunjukin arah 2,5 km lagi. Gue nunggu dulu bus yang lewat sambil jalan. Tapi gue udah jalan jauh tetep gak ada bus. Maka gue putuskan untuk naik bajaj. Tapi ketika belum sempet gue setopin bajaj, bus nomor 77 dateng. Bak danau di tengah gurun sahara, gue beryukur banget, dan naiklah saat itu juga.
Akhirnya gue turun di McD Kemang, tak lupa untuk Check-in Foursquare. I'm at McD Kemang. mwahahaha. Tapi untuk menuju Splash Futsal ya mesti jalan LAGI. Oke, gue udah terbiasa. Anggap aja pemanasan untuk main futsal nanti. Sampailah di sana, gue berpapasan dengan bang Pangeran Siahaan, tim kreatif Provocative Proactive. Gue diajak masuk dan disuruh langsung main. Untung pada belom mulai.

Alhasil gue main2 jam ganti-gantian dengan teman lain yang kepilih tadi. Cuma ada 7 orang sih yang dateng. Jadi cukup puas. Tim kita menang karena emang jago-jago. Gue jago? Wallahualam :))
Di hari ke 5 puasa, tepatnya tanggal 5 Agustus 2011, gue terpilih untuk ikutan futsal bareng tim Provocative Proactive. Kalo ada yang masih samar-samar dengan Provocative Proactive ini, pengisi acaranya adalah Pandji, Raditya Dika, Jflow, Ronal, dan Andari di tayangin di Metro Tv tiap hari Kamis jam 21.30 WIB.
Sebelumnya, yang mau ikutan futsal bareng, para follower akun @Provocactive disuruh mengirimkan email untuk nantinya dipilih. Dan terpilihlah gue berama beberapa follower lain. Gue tentu girang. Jarang-jarang dapet kesempatan demikian.
Tanggal 5 Agustus adalah hari Jumat. Main futsalnya sendiri di Splash Kemang jam 15.00 WIB. Tentu gue harus mensiasati gimana caranya dari Bogor menuju Kemang jam 3 sore tanpa harus kelewat sholat Jumat. Jadi gue putuskan untuk sholat Jumat di deket stasiun. Setelah selesai kira-kira jam setengah satu, gue bergegas ke stasiun dan gue dapet kereta ekonomi yang saat itu juga akan berangkat.
Gue turun di stasiun Cawang sekitar jam 1 lewat. Di sana gue mencari bus yang menuju Blok M. Karena sesuai rute yang diberikan temen, karena gue sendiri gak tau tepatnya lokasi futsal tersebut. Setelah lama menunggu, akhirnya dapet. Tepat di pertigaan antara yang mau menuju Blok M sama menuju jalan Bangka, busnya stuck. Gue pikir gue mending turun di situ, dan melanjutkan perjalanan lewat jalan Bangka. Karena ke situ juga nembusnya ke Kemang.
Tapi gue tunggu di pertigaan situ gak muncul juga busnya. Gue jalan terus ke atas, terus coba nanya ke satpam. Dia bilang ada bus 75 yang nyampe McD Kemang. Tepat setelah gue nanya begitu, ada bus 77. Gue gak berhentiin karena gue pikir bukan rutenya. Ternyata setelah bus ini jalan menjauh, si satpam nyuruh gue stopin bus itu, karena bus itu juga tujuannya Kemang. Namun apadaya, gue yang udah lemes males ngejar. Gue pun nunggu bus lainnya.
Datanglah bus 75 dari kejauhan, tapi sialnya si sopir gak berhenti padahal udah gue stopin. Kenek sadar sebenernya, tapi bus gak juga berhenti. Saat itu lah gue kejar karena tau pasti bus ini jarang sekali lewat. Kebetulan macet, jadinya kekejar juga itu bus. Gue deketin, terus bilang ke sopir, "Bang ke Kemang?". Dia jawab singkat, "Nggak". DANG!!
Gue udah hopeless banget waktu itu. Haus juga. Gue udah capek jalan, ngejar, waktu juga udah menunjukkan pukul setengah 3 lewat. Tapi ya sayang banget gue udah ke Jakarta, masa harus pulang lagi tanpa mencapai tujuan. Saat itu gue liat ada plang McD yang nunjukin arah 2,5 km lagi. Gue nunggu dulu bus yang lewat sambil jalan. Tapi gue udah jalan jauh tetep gak ada bus. Maka gue putuskan untuk naik bajaj. Tapi ketika belum sempet gue setopin bajaj, bus nomor 77 dateng. Bak danau di tengah gurun sahara, gue beryukur banget, dan naiklah saat itu juga.
Akhirnya gue turun di McD Kemang, tak lupa untuk Check-in Foursquare. I'm at McD Kemang. mwahahaha. Tapi untuk menuju Splash Futsal ya mesti jalan LAGI. Oke, gue udah terbiasa. Anggap aja pemanasan untuk main futsal nanti. Sampailah di sana, gue berpapasan dengan bang Pangeran Siahaan, tim kreatif Provocative Proactive. Gue diajak masuk dan disuruh langsung main. Untung pada belom mulai.


Alhasil gue main2 jam ganti-gantian dengan teman lain yang kepilih tadi. Cuma ada 7 orang sih yang dateng. Jadi cukup puas. Tim kita menang karena emang jago-jago. Gue jago? Wallahualam :))
Posted by
Kang Apis
at
Senin, Agustus 08, 2011
0
comments
Labels:
Futsal,
Journey,
Ngabuburit,
Ramadhan
[Review] Indonesia vs Turkmenistan
Kamis, 28 Juli 2011. Hari di mana nasib timnas Indonesia menuju Piala Dunia 2014 ditentukan. Masyarakat Indonesia tentunya sangat menunggu-nunggu pertandingan Indonesia vs Turkmenistan ini dan banyak berharap para pemain mampu membawa timnas garuda mengepakkan sayapnya lebih tinggi. Apresiasi dan antusias masyarakat sangat tinggi. Tentu banyak yang masih terbawa euforia AFF Cup tahun lalu di mana Indonesia saat itu dipuja-puji meski gagal menjadi juara.
Gue yang belum punya tiket sampe hari itu, sengaja dateng pagi bareng Febri tentunya buat ngantri tiket. Di GBK kita dipertemukan dengan seorang teman sebaya dari Semarang bernama Osa yang sampe akhir pertandingan bareng kita terus karena dia di Jakarta sendirian.
Loket yang dikabarkan akan dibuka jam 11 siang, ternyata molor sampe jam 1 lewat. Gue yang saat itu ada dalam barisan, gak bisa gantian sama Febri ataupun Osa, karena susah untuk keluar masuk barisan. Padat. Terpaksa selama dua jam itu gue berdiri sampe akhirnya loket dibuka. Setelah tiket di tangan, tanpa pikir panjang kita langsung menuju masjid Al-Bina. Sholat sekaligus mengistirahatkan kaki gue.
Gak lama setelah itu datanglah Octa membawa 2 botol cat serbaguna yang sudah gue tugaskan dari sehari sebelum pertandingan. Tentu saja buat cat muka, karena gue pikir kalo ke stadion cuma dateng, duduk, teriak, seperti yang udah gue lakukan sebelum-sebelumnya itu kurang menarik. Maka untuk kali ini gue pengen muka kita di-cat biar agak beda.
Setelah adzan Ashar berkumandang, dimulailah proses cat muka. Masing-masing mempunyai corak yang berbeda. Osa juga udah kita panas-panasin untuk ikut cat muka, tapi gak mau. Setelah dirasa cukup oke, kita mencoba untuk jalan-jalan memamerkan karya cipta di muka. mwahahaha
Gak lama, wartawan antv manggil, minta kita untuk diwawancara. Gue, Octa, dan Febri melangkah dengan pede. Kemudian dari trans7 pun begitu. Terakhir pas kita lagi asik foto-foto sendiri, ada fotografer dari koran Indopos yang mau foto kita bertiga. Yang kemudian, fotonya dimuat di koran Indopos tanggal 29 Juli 2011 :))
Setelah puas muter-muter dan memang waku menunjukkan pukul 5 lewat, kita memutuskan langsung masuk stadion. Di dalam sudah cukup ramai dengan orang-orang yang memang ingin mencari posisi yang enak buat nonton. Kalo datangnya lebih malem lagi pasti dapet tempat yang gak enak.
Kick-off dimulai pukul 7 malam. Saat itu semua penonton tegang tapi tetap bersemangat. Oh ya, sebelum pertandingan dimulai pasti kedua tim menyanyikan lagu kebangsaan dong? Nah di sini gue selalu menyesalkan sikap suporter Indonesia yang berusaha ribut saat lagu kebangsaan timnas lawan sedang berkumandang. Gak semua ya, tapi kebanyakan suporter Indonesia bersikap demikian. Itu tanda kita kurang menghormati gitu loh. Hal ini juga terjadi saat AFF Cup lalu. Kurang sopan aja gitu menurut gue.
Ya, saat pertandingan dimulai tentu sorak-sorai suporter Indonesia tak bisa tertandingi. Semangatnya yang mampu membuat pemain pun ikut semangat. Ini diakui oleh pemain-pemain timnas kita. Dan ketika waktu baru berjalan 9 menit, Indonesia sudah unggul lewat sundulan Christian Gonzales. Yang kemudian menambah satu gol lagi, plus satu gol cantik Nasuha dari luar kotak penalti yang membuat Indonesia unggul 3-0 di babak pertama.
Di babak kedua tentu kita semua sudah optimis Indonesia bakal melaju dengan mudah ke fase berikutnya. Kita memprediksi Indonesia bakal menambah beberapa gol lagi untuk mempertegas kemenangan. Tapi nyatanya fisik pemain masih jadi kendala. Turkmenistan tiba-tiba mencetak satu gol. Sempat dibalas oleh M. Ridwan sehingga membuat kedudukan menjadi 4-1. Tapi kemudian beberapa menit sebelum laga usai, The Turkmen berhasil memborong dua gol untuk memperkecil skor menjadi 4-3.
Di sisa waktu tentunya para suporter berharap pemain timnas tidak kecolongan lagi dan tetap konsentrasi. Karena jika Turkmenistan membuat satu gol lagi, kedudukan 4-4 akan membawa mereka ke babak selanjutnya karena mereka unggul produktivitas gol di kandang lawan. Syukurlah hingga peluit akhir ditiup, skor tetap 4-3 untuk kemenangan Indonesia dan berhasil melangkahkan kakinya ke putaran 3 babak kualifikasi Piala Dunia 2014.
Tentunya kita berharap permainan timnas di bawah asuhan Wim Risjbergen ini mampu berbicara banyak lagi. Setelah proses pengundian, di putaran 3 ini Indonesia masuk grup E yang juga diisi tim Iran, Qatar, dan Bahrain. Mampukah kita meraih impian yang lebih tinggi lagi dengan lolos dari fase ini? Semoga saja bisa.
Gue yang belum punya tiket sampe hari itu, sengaja dateng pagi bareng Febri tentunya buat ngantri tiket. Di GBK kita dipertemukan dengan seorang teman sebaya dari Semarang bernama Osa yang sampe akhir pertandingan bareng kita terus karena dia di Jakarta sendirian.
Loket yang dikabarkan akan dibuka jam 11 siang, ternyata molor sampe jam 1 lewat. Gue yang saat itu ada dalam barisan, gak bisa gantian sama Febri ataupun Osa, karena susah untuk keluar masuk barisan. Padat. Terpaksa selama dua jam itu gue berdiri sampe akhirnya loket dibuka. Setelah tiket di tangan, tanpa pikir panjang kita langsung menuju masjid Al-Bina. Sholat sekaligus mengistirahatkan kaki gue.

Gak lama setelah itu datanglah Octa membawa 2 botol cat serbaguna yang sudah gue tugaskan dari sehari sebelum pertandingan. Tentu saja buat cat muka, karena gue pikir kalo ke stadion cuma dateng, duduk, teriak, seperti yang udah gue lakukan sebelum-sebelumnya itu kurang menarik. Maka untuk kali ini gue pengen muka kita di-cat biar agak beda.
Setelah adzan Ashar berkumandang, dimulailah proses cat muka. Masing-masing mempunyai corak yang berbeda. Osa juga udah kita panas-panasin untuk ikut cat muka, tapi gak mau. Setelah dirasa cukup oke, kita mencoba untuk jalan-jalan memamerkan karya cipta di muka. mwahahaha

Gak lama, wartawan antv manggil, minta kita untuk diwawancara. Gue, Octa, dan Febri melangkah dengan pede. Kemudian dari trans7 pun begitu. Terakhir pas kita lagi asik foto-foto sendiri, ada fotografer dari koran Indopos yang mau foto kita bertiga. Yang kemudian, fotonya dimuat di koran Indopos tanggal 29 Juli 2011 :))

Kick-off dimulai pukul 7 malam. Saat itu semua penonton tegang tapi tetap bersemangat. Oh ya, sebelum pertandingan dimulai pasti kedua tim menyanyikan lagu kebangsaan dong? Nah di sini gue selalu menyesalkan sikap suporter Indonesia yang berusaha ribut saat lagu kebangsaan timnas lawan sedang berkumandang. Gak semua ya, tapi kebanyakan suporter Indonesia bersikap demikian. Itu tanda kita kurang menghormati gitu loh. Hal ini juga terjadi saat AFF Cup lalu. Kurang sopan aja gitu menurut gue.
Ya, saat pertandingan dimulai tentu sorak-sorai suporter Indonesia tak bisa tertandingi. Semangatnya yang mampu membuat pemain pun ikut semangat. Ini diakui oleh pemain-pemain timnas kita. Dan ketika waktu baru berjalan 9 menit, Indonesia sudah unggul lewat sundulan Christian Gonzales. Yang kemudian menambah satu gol lagi, plus satu gol cantik Nasuha dari luar kotak penalti yang membuat Indonesia unggul 3-0 di babak pertama.
Di babak kedua tentu kita semua sudah optimis Indonesia bakal melaju dengan mudah ke fase berikutnya. Kita memprediksi Indonesia bakal menambah beberapa gol lagi untuk mempertegas kemenangan. Tapi nyatanya fisik pemain masih jadi kendala. Turkmenistan tiba-tiba mencetak satu gol. Sempat dibalas oleh M. Ridwan sehingga membuat kedudukan menjadi 4-1. Tapi kemudian beberapa menit sebelum laga usai, The Turkmen berhasil memborong dua gol untuk memperkecil skor menjadi 4-3.
Di sisa waktu tentunya para suporter berharap pemain timnas tidak kecolongan lagi dan tetap konsentrasi. Karena jika Turkmenistan membuat satu gol lagi, kedudukan 4-4 akan membawa mereka ke babak selanjutnya karena mereka unggul produktivitas gol di kandang lawan. Syukurlah hingga peluit akhir ditiup, skor tetap 4-3 untuk kemenangan Indonesia dan berhasil melangkahkan kakinya ke putaran 3 babak kualifikasi Piala Dunia 2014.
Tentunya kita berharap permainan timnas di bawah asuhan Wim Risjbergen ini mampu berbicara banyak lagi. Setelah proses pengundian, di putaran 3 ini Indonesia masuk grup E yang juga diisi tim Iran, Qatar, dan Bahrain. Mampukah kita meraih impian yang lebih tinggi lagi dengan lolos dari fase ini? Semoga saja bisa.
Posted by
Kang Apis
at
Jumat, Juli 29, 2011
0
comments
Labels:
GBK,
Indonesia,
Journey,
olahraga,
preview-review,
sepakbola
Ketika Gue Ditelefon Harry Potter
(tunggu bufferingnya selesai aja biar seru :p)
Ku tetap menanti... Meski harus penantian panjaaang..
Ringtone hape gue berbunyi. Tanda ada telfon masuk. Otomatis gue angkat. Gak dibanting.
"Assalamualaikum, siapa ini?", sapa gue.
"Waalaikumsalam... Pis, emak babeh sehat? Ini Mas Harry Potter.", Kata suara di seberang sana.
"Huwoow! Alhamdulillah sehat semua, mas. Lagi sibuk apa di sana?", sahut gue antusias.
"Biasa deh, main sihir-sihiran sama si Ron dan Hermione. hahahaha keren gak?", jawab Harry.
"Keren banget! Tumbenan nih nelfon. Biasanya nitip surat ke si Hedwig."
"Yaelaaah, Mas udah punya handphone sekarang. Noh Hedwig lagi asik nonton Spongebob."
Gue cekikan ngebayangin Hedwig nonton Spongebob pake tampang serius.
"Udah tau perkembangan Hogwarts terbaru belum, Pis?", lanjut Harry.
"Belum, Mas. Kasih tau dong!"
"Hahaha udah punya twitter? Follow deh @InfoHogwarts, di situ banyak update-an terbaru dari sekolah sihir ini. Jangan lupa juga follow @HarryPotterAsli. mehehehe"
Glek. Baru tau Hogwarts udah mulai canggih di dunia maya.
"Oke ntar tak follow. Kayaknya keren banget ya Hogwarts sekarang. Hahaha", gue kagum.
"Yoi, semenjak provider simPATI masuk ke sini dengan berbagai kelebihannya, sekarang kita jadi mudah bergaul dan berkomunikasi dengan dunia luar. Internetan asik, telefonan kayak gini juga tenang.", Harry menjelaskan.
"Hoalaaah pantesan aja. Iya nih, simPATI sinyalnya oke. Malahan akhir-akhir ini banyak promo menarik yang bisa diikuti.", tambah gue.
Tiba-tiba....
"CRUCIO!!", terdengar suara Voldemort dari seberang telfon.
*WHOOP!*
Sekeliling terlihat gelap. Gue membuka mata dengan berat.
"Aihhhh... sial. Seandainya Harry Potter benar-benar pakai simPATI...", gue menggerutu. Dan melanjutkan tidur.
Langganan:
Postingan (Atom)