Masih Kecil, Udah Tengil!

Hari Jumat (2 Mei 2008)
Ketika gue berangkat sekolah, gak ada firasat apa-apa. Kejadian itu bermula ketika seekor anak cowok dengan induknya naek ke angkot yang gue tumpangi (jenis, jurusan, dan supir angkot disamarkan demi menjaga privasi) dan sang anak duduk disebelah manusia ganteng bernama Haviz *halah*. Gue tatap tuh anak dengan binal dan dengan tatapan mau menyantapnya. Gak deh, yang ini mah ngarang banget. Lanjut, anak itu lumayan lucu dan cerewet.
Di tengah perjalanan dia ngomong dan tanya jawab dengan induknya dengan lantang,

'Mah, itu traktor yah?'
Induknya pun jawab, 'Iyah nak'
'Kok gak jalan sih?' sang anak masih penasaran.
'Mungkin supirnya istirahat' jawab sang induk dengan sabar.
'Atau mungkin baterenya abis ya mah?' kata si anak dengan polos-polos bego.
Sang induk nyahut, 'Bukan kok nak.'

Padahal dalam hati sang induk mungkin bilang begini, 'Nak, ibu salah apa . Apa yang kurang dari pelajaran yang ibu berikan kepadamu? Traktor itu gak pake batere sayang, tapi cuma didorong begitu ajah.'
Okeh, kelakuan anak itu bukan cuma sampe situ. Beberapa menit setelahnya, anak itupun megang paha gue sebagai senderan tangannya. Gue ngerasa risih, tapi apa dosa anak ini sampe diri gue berfikiran 'tangan ini, potong..enggak..potong..enggak..'.
Ok gue gak mungkin lah motong tangan anak kecil. nikmati ajah lah tangan yang di paha ini seperti tangan cewe, Uoh..
Masih dengan tangan di paha, anak itu ngobrol ama induknya (kali ini kok jadi ngerasa lagi cerita tentang si kancil yah? Okeh, kita ganti kata 'induk' menjadi 'Emak'). tapi sesaat kemudian tangannya diangkat, dan telunjuknya mengarah ke sebuah lubang, dimana lubang itu berjumlah dua dan berada diatas mulut.
Yezzz, ngupil!
Anak itu ngupil dengan semangat dan membuat tubuh gue kaku. Dan tanpa diduga, anak itu kembali menjadikan paha gue ini sebagai senderannya plus tempat meper tangannya yang ber-volume-kan upil.
Iya, gue emang gak ngerti juga. Kenapa saat dia ngupil, gue gak menghindarkan kaki ke tempat yang lain. Di pangkuan pak supir gitu. Tapi jauh sih. Mungkin lain kali gue mesti buat tulisan di paha,
'JAUHKAN DARI JANGKAUAN ANAK-ANAK!'

Tidak ada komentar: