Produktif Beropini di 2014

Hehehehe.
*muncul-muncul cengengesan*

Selamat tahun baru 2014! Apa resolusi kalian pada tahun ini? Jangan bilang 1024x768 pixel. Itu mah resolusi LCD. Kalo gua pribadi pengen kembali banyak berkutat dengan tulis menulis. Sebenernya 2013 juga gua banyak nulis, tapi kebanyakan nulis tugas kuliah. Haish...

Dulu, rentang waktu tahun 2008-2010 bisa dibilang tahun di mana gua rajin menulis (tentang sepak bola) dan beberapa di antara tulisan itu gua kirim ke media massa cetak. Itu juga lebih karena saat itu gua langganan tabloid Soccer. Mulai dari surat pembaca, lalu ke kolom opini. Alhamdulillah sekitar empat atau lima kali dimuat. Pernah juga gua ngirim opini ke sebuah tabloid lokal di Bandung, Maung Bandung. Waktu itu tentang suporter Persib yang dilarang pakai atribut ke stadion selama setahun karena ulah mereka sendiri. Sayang, klipingan koran yang udah gua pisahkan harus terpisah juga dari gua. Gak tau ngilang ke mana. Duh.
(Beberapa tulisan ada yang sudah terarsip di sini)

Memasuki tahun 2011, gua udah jarang ngirim tulisan ke media massa. Paling cuma nulis di blog, dan kebanyakan bukan tentang sepak bola. Nah, tahun 2012, gua mulai nulis tentang sepak bola lagi, tapi tulisan-tulisan itu gua kirim ke media online, BeritaSatu. Secara kualitas, gua merasa tulisan gua lebih matang, hahaha. Itu karena gua banyak membaca tulisan-tulisan kolumnis sepak bola lokal. Pangeran Siahaan menjadi referensi. (tulisan gua di BeritaSatu di sini)

Di tahun 2013 gua sempat sekali coba kirim opini tentang timnas Indonesia ke koran Pikiran Rakyat. Agak gak tau diri memang, berani-berani kirim ke sana, hahaha. Alhasil memang gak dimuat. Setelah itu gua udah gak pernah kirim artikel lagi ke media massa.

Tahun 2014 inilah gua pengen kembali merasakan tulisan gua dimuat di media massa cetak. Sempat gua berpikir untuk nulis tentang politik karena geliat Pemilu ini sudah benar-benar di depan mata. Tapi Manchester United membuat gua lagi-lagi harus menulis tentang sepak bola. Kenapa? Kekalahan MU atas Tottenham Hotspur di kandang sendiri cukup menarik untuk ditulis. Ya mungkin kalian udah tau lah beritanya dari media-media, tapi gua pengen buat dari perspektif gua sendiri.

Gua hubung-hubungkanlah kandang MU yang berjuluk Theatre of Dreams dengan Teater JKT48, hahaha. Setelah beres seharian, gua kirim hari Jumat (03/01) ke harian BOLA. Harian ini memang memberi kesempatan pembaca untuk mengirimkan opini pada satu kolom khusus. Sial, hari Minggu (05/01) MU takluk lagi di kandang lawan Swansea. Terpaksa gua harus merevisi tulisan gua yang udah dikirim karena ada data baru yang harus dimasukkan. Revisi itu gua kerjakan langsung beberapa saat setelah pertandingan beres yaitu Senin dini hari, dan langsung gua kirim.

Rabu (08/01) pagi, gua dikabari teman bahwa tulisan gua tentang Emyu dan Jekate itu dimuat. Alhamdulillah, gua senyum-senyum sendiri. Tapi ternyata opini gua kepotong lumayan banyak karakter karena kepanjangan. Padahal justru gua pikir tulisan gua kurang banyak, makanya ditambah-tambahin, hahaha.
Target pertama tercapai dan hal ini gua jadikan perangsang untuk menulis dan mengirim artikel lagi. Ya pengennya sih tembus ke media-media besar semacam Kompas, karena gua belum pernah coba. Mudah-mudahan 2014 menjadi tahun yang produktif. Aamiin.