Dua Partai Puncak Berbeda Kelas

Dua partai puncak yang dilangsungkan kemarin (28/06), terlihat sangat kontras satu sama lain. Ada Final Copa Indonesia 2008/09 dan Final Confederation Cup 2009. Final Copa Indonesia mempertemukan Sriwijaya FC dan Persipura Jayapura sedangkan Final Confederation Cup diisi oleh dua tim dari Benua Amerika yaitu Amerika Serikat dan Brazil.

PERSIPURA WALK-OUT
Pada partai yang dilangsungkan di Jakabaring, Palembang yaitu kandang Sriwijaya terjadi duel yang sangat ditunggu-tunggu antara juara bertahan versus juara Liga Super Indonesia. Memang sudah dipastikan lebih banyak pendukung Sriwijaya yang memadati stadion. Tapi tidak sedikit suporter Persipura yang hadir disana.


Babak pertama masing-masing tim menyuguhkan aksi yang baik seperti yang diharapkan. Sigapnya Ferry Rotinsulu dan Jendri Pitoy memaksa babak pertama berakhir 0-0. Di babak kedua tempo permainan dipercepat. Sriwijaya dan Persipura saling menyerang. Di menit ke-51 berawal dari tusukan M. Nasuha di sisi kanan pertahanan Persipura, langsung umpan di arahkan ke kotak pinalti. Anoure Obiora yang berada di kotak pinalti berhasil menanduk bola ke gawang Jendri dan membuat Sriwijaya unggul 1-0.



Obiora membawa timnya mempertahankan gelar Copa


Sayangnya beberapa menit kemudian terjadi kericuhan. Persipura yang mengandalkan serangan balik lewat Eduard Ivakdalam langsung memberi umpan terobosan kepada Ian Kabes. Ferry yang menerjang bola tidak sanggup mengontrolnya hingga bola lepas ke kaki Jeremiah. Tanpa basa-basi Jeremiah menendang si kulit bundar ke gawang Sriwijaya. Namun tendangannya mengenai tangan dari Jimy. Wasit Purwanto tidak memberikan penalti bagi Persipura karena menganggap tidak ada pelanggaran handball.

Para pemain Persipura otomatis melayangkan protes keras kepada Purwanto. Namun wasit tetap pada keputusannya. Tidak hanya sampai situ saja. Seluruh pemain dan official tim Persipura memutuskan meninggalkan lapangan sebagai ben
tuk protes selanjutnya. Hingga satu jam kemudian, Persipura tetap tidak ingin melanjutkan permainan. Alhasil Sriwijaya dinyatakan sebagai juara Copa Indonesia 2008/09.

MENTAL JUARA
Sementara itu di perhelatan Confederation Cup 2009 terjadi duel menegan
gkan antara Brazil yg juga juara bertahan versus Amerika Serikat tim yang cukup mengejutkan. Di partai sebelumnya ada tuan rumah Afrika Selatan yang meladeni raksasa eropa Spanyol pada perebutan tempat ketiga. Spanyol lah kali ini yang unggul dengan susah payah dengan skor 3-2.

Di babak pertama, Brazil tetap dominan dengan melancarkan serangan-serangan berbahaya ke jantung pertahanan Amerika Serikat. Tim besutan Bob Bradley pun tak mau ka
lah. Bahkan memanfaatkan umpan Jonathan Spector, Clint Dempsey berhasil menuntaskannya menjadi gol di menit ke-10. Tak cukup satu gol, tim Paman Sam ini kembali menambah keunggulan. Memanfaatkan counter attack, di menit-27 Landon Donovan mampu mengecoh Ramires sebelum akhirnya melesakkan gol. Brazil nampak frustasi karena peluang-peluangnya tak mampu dikonversikan menjadi gol.

Dengan bermaksud mengejar ketertinggalan, Brazil langsung tancap gas di awal babak kedua. Tidak sia-sia, Luis Fabiano membawa timnya menjadi lebih bersemangat berkat golnya di menit-46. Striker andalan Brazil ini kembali mempecundangi Tim Howard di m
enit ke-74 setelah memanfaatkan kemelut yang dibuat oleh Kaka dan Robinho. Dengan gol yang dibuatnya ini Brazil menyamakan kedudukan sekaligus membawanya ke puncak top scorer dengan enam gol.

Akhir yang dramatis terjadi di menit 84. Elano yang menggantikan Ramires di babak kedua mengambil sepak pojok. Umpannya berhasil disambut dengan sangat baik oleh kapten tim, Lucio dan membawa Brazil berbalik unggul 2-3. Perjuangan tak kenal lelah kedua tim akhirnya berhenti saat wasit Martin Hansson asal Swedia meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan.


Brazil juara Confederation Cup 2009


Dengan kemenangan tersebut Brazil berhasil mempertahankan gelar juara yang sebelumnya mereka raih pada tahun 2005. Ini juga membuktikan bahwa tim Brazil memiliki mental juara yang kuat. Persepakbolaan Indonesia memang belum sedewasa negara-negara lainnya. Tapi sudah seharusnya elemen-elemen sepakbola berbenah dari sekarang.

"SIDEPONY"

"Kau... Hadirkan senyuman dihatiku... Bila... Ku bertemu...
Kau... Akankah kau tahu dihatiku... Cuma... Ada kamu..."

Itulah sepenggal lirik dari lagu "Aku dan Dia" milik SIDEPONY. Band indie asal Pontianak ini mencoba menserasikan antara lirik dan musik sehingga membuat para pendengarnya ikut merasakan tema dari lagu ini. Nuansa musik yang diberikan pun begitu harmonis di sepanjang lagu. Lirik yang sederhana seputar kehidupan percintaan yang begitu indah dengan konsep musik pop yang begitu menggugah.MySpace



THE HISTORY NAME OF SIDEPONY

Bermula dari 2 orang yang bersahabat, yaitu Bian dan Ajung yang memiliki motivasi dan tujuan yang sama, mereka merupakan dua sejoli yang sudah sering tampil di acara pentas musik lokal dengan masing-masing band yang berbeda. Pada saat band mereka tidak eksis lagi, keinginan mereka untuk terus berkarya masih besar. Untuk itu, Bian dan Ajung memiliki gagasan untuk membentuk Band dengan sesuatu yang baru dan modernisasi. Maka pada tahun 2007, mereka pun hadir di blantika musik dengan nama SIDEPONY.

Nama SIDEPONY tercetus setelah band yang dibentuk Bian dan Ajung telah menemukan personil lainnya yaitu Ekki dan Elpan. Sudah merasa lengkap dan kompak barulah mereka mempunyai gagasan untuk memberi nama band. Setelah banyak ide-ide yang muncul, mereka menemukan sebuah nama band yang sangat cocok karena mereka memiliki kesamaan dalam tataan bentuk rambut yaitu pony ke samping. Akhirnya mereka sepakat dan memutuskan untuk memberi nama bandnya adalah SIDEPONY.MySpace

ABOUT SIDEPONY

Berdiri pada tanggal 7 Agustus 2007, beranggotakan 4 orang personil yaitu Ekki (Vokal), Ajung (Gitar), Bian (Bass) dan Elpan (Drum). Mereka sempat mengikuti ajang musik nasional maupun sebagai pengisi acara lokal di Kota Pontianak. Formasi ini ternyata tidak bertahan lama, karena kesibukan masing-masing personil membuat band ini vakum setelah sempat membuat beberapa demo lagu.
Seiring dengan kesibukan mereka, akhirnya Ekki dan Elpan pun memilih jalur yang lain. Keinginan Bian dan Ajung untuk menghasilkan karya lagu masih besar sehingga mereka terus berusaha agar tujuannya tercapai. Bantuan motivasi datang dari seorang teman bernama Andi sebagai additional player. Andi (Drum) sangat membantu proses pembuatan lagu dan membentuk karakteristik band. Mereka memutuskan untuk memberi nama band yaitu CHEVEN. Demo lagu telah diciptakan namun tanpa adanya vokal di lagu tersebut. Ini merupakan suatu kendala bagi mereka. Cheven sempat mengadakan audisi untuk mencari vokal tetapi tidak ada yang cocok untuk band mereka.
Formasi ini juga tidak terlalu lama dikarenakan Andi sudah mempunyai band yang berdomisili di Yogyakarta. Bian dan Ajung tetap pada jalur mereka, sampai akhirnya bertemulah mereka dengan teman lama yaitu Dani yang merupakan saudara kembarnya Ifan Seventeen. Ajakan Bian untuk membentuk band diterima oleh Dani dan berusaha mencoba kembali memegang stick drum setelah sekian lama vakum. Mereka bertiga berkumpul untuk mendiskusikan konsep band dan tetap mencari satu personil lagi yaitu vokalis.
Pada awal Februari 2009, mereka pun mencoba mengikuti ajang bergengsi nasional yang akan diseleksi pada pertengahan bulan itu. Proses harus cepat agar dapat ikut serta di ajang tersebut, dan akhirnya posis vokal pun terisi oleh Dian. Mereka berempat pun merasa cocok dan memiliki tujuan yang sama. Lagu dibuat bersama-sama, sampai akhirnya tercipta 3 lagu dan langsung membuat demo lagu tersebut.
Permasalahannya adalah nama band mereka belum ditentukan, semua ide-ide telah dikeluarkan hingga H-2 ajang pengumpulan demo tersebut belum juga ditemukan. Dian merasa nama band Bian dan Ajung yang dulu yaitu SIDEPONY sangat bagus. Dani juga menyetujui pendapat Dian.
And Now, mereka berempat yaitu Dian (Vokal), Ajung (Gitar), Bian (Bass) dan Dani (Drum) siap untuk kembali ke blantika musik tanah air dengan menghadirkan konsep baru dan lagu-lagu terbaik mereka bersama SIDEPONY. Viva la Vida...!!!

Mereka telah mengeluarkan cd promo yg berjudul "...dan bila ini awalnya..."
2 single nya yang berjudul "Aku dan Dia" juga "Dan Bila" telah beredar.

Download Aku dan Dia disini
Download Dan Bila disini







More Information :
Sidepony on Facebook


ssstttt..... Dilarang Kritik !!!

Prita Mulyasari. Ibu dua anak ini beberapa hari belakangan selalu muncul di media. Bukan karena dia menjadi bintang sinetron atau pemain sepakbola *lho?!*, tapi karena kasusnya perihal email dirinya yang berisi kritikan terhadap salah satu rumah sakit internasional yang tidak bisa disebutkan namanya (RS Omni International).MySpace

Pihak rumah sakit yang tidak terima akan kritikan Bu Prita langsung menggugatnya. Tidak diduga tidak dinyana, per tanggal 31 Mei 2009, jaksa menjebloskannya ke penjara dengan memasukkan UU ITE pasal 27 (3) ke dalam berkas kasusnya. Dan ancamannya juga gak main-main loh, 6 tahun penjara !MySpace huoouoo...

Alhamdulillah, setelah Bu Prita mendapat simpati dan dukungan yang berlipat-lipat baik dari dunia nyata maupun dunia maya, aparat hukum membebaskannya. Tapi bukan berarti kasusnya telah selesai. Statusnya dari tahanan rutan beralih menjadi tahanan kota. Jadi, meskipun telah dibebaskan dari penjara, Bu Prita masih harus menjalankan sidang.

Sebenarnya apa sih isi dari email tersebut hingga Bu Prita masuk penjara ?

"Dan setelah beberapa kali kami ditipu dengan janji maka sebenarnya adalah hasil lab saya 27.000 adalah fiktif dan yang sebenarnya saya tidak perlu rawat inap dan tidak perlu ada suntikan dan sesak napas dan kesehatan saya tidak makin parah karena bisa langsung tertangani dengan baik.

Saya dirugikan secara kesehatan. Mungkin dikarenakan biaya RS ini dengan asuransi makanya RS ini seenaknya mengambil limit asuransi saya semaksimal mungkin. Tapi, RS ini tidak memperdulikan efek dari keserakahan ini."

Kalau mau liat isi email lengkapnya, silahkan klik DisiniMySpace

Taufik Hidayat vs Wayne Rooney??

Ternyata, tujuan Manchester United datang ke Indonesia tidak hanya untuk bertanding melawan Indonesia All-Stars di SUGBK aja. Menurut Agum Gumelar, Wayne Rooney memiliki rencana untuk bermain bulutangkis melawan Taufik Hidayat sang peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 silam.

"Saya dengar para pemain MU ingin sekali mengisi jadwal selama di Jakarta nanti dengan bermain bulu tangkis bersama Taufik Hidayat," kata Agum selaku ketua panitia dan project officer tur Manchester United ke Indonesia.

Selain itu juga, para punggawa Red Devils ingin menyempatkan waktu untuk bermain golf bersama dengan Rani Juliani sebagai Caddy nya.

"Saya rasa, kegiatan para pemain MU selama di Jakarta nanti perlu mendapat jadwal khusus agar mereka merasa berkesan saat meninggalkan Indonesia," ujarnya seperti dikutip Kompas.

Gak tau bener atau nggak, yang jelas kalau benar terjadi dipastikan laga ini seru. Bintang sepakbola dunia versus bintang bulutangkis dunia. wooooow....





Taufik Hidayat vs Wayne Rooney