Waktu Aku Sama Mika


Berawal dari obrolan-obrolan kecil tentang buku dengan @fahimuls, gue menanyakan kepadanya apa buku yang recommended untuk dibaca. Lalu dia bilang "Waktu Aku Sama Mika" yang ia pinjam dari @dhitozz, dan dijelaskan lah kisah dari buku itu. Gue pun tertarik, tapi katanya itu buku lama, yang kemungkinan susah dicari. Hopeless...

Nah pada hari Minggu kuturut ayah ke kota... errr, fokus!
Pada hari Minggu tepatnya tanggal 12 Juni 2011, gue sedang berada di Bandung dan mampir ke Gramedia Merdeka. Seperti biasa di sana gue nyari-nyari buku *iyadong masa nyari sayur* dan menemukan buku "Karena Cinta Itu Sempurna". Awalnya gue gak tau buku apa itu. Tapi di situ ada keterangannya bahwa buku KCIS adalah buku Indi. Orang yang menulis WASM. Jreng.. Gue langsung celingak-celinguk nyari buku WASM. Karena gue masih penasaran sama buku itu. Tapi setelah muter-muter Gramedia selama 7 putaran kayak lagi naik haji, gak juga ketemu itu buku. Tak patah arang, gue menuju Gunung Agung BIP.

Di sana gue pun langsung meluncur menuju deretan novel-novel. Tapi gak juga di dapat. Gue coba pake komputer pencarian di sana. ADA! stock-nya tinggal 11 buku lagi. Tapi sayang lokasi bukunya gak dikasih tau sama komputernya. Maka kesimpulannya, Komputer... Gue... End! (?)

Gue cari lagi dengan teliti, tetep gak ketemu. Akhirnya, daripada sotoy, gue pun bertanya pada rumput yang bergoyang. Tapi sayang, di sana gak ada rumput sama sekali. Baik yang diam maupun yang bergoyang. Lalu diputuskanlah untuk bertanya pada mbak-mbak yang bergoyang. Enggak deng, mbak-mbak karyawati Gunung Agung. Begitu gue tanya, dia langsung tanggap dan menunjukkan lokasi bukunya. Wow coba dari tadi gue inisiatif nanya. Ternyata lokasi bukunya gak jauh dari pintu masuk. Meh.

Gue pun sangat excited saat itu. Tanpa mencari buku lainnya gue langsung keluar. Iye udah bayar dulu kok di kasir, sumpeh! Gue pun membaca buku itu di angkot. Dan sepertinya gue gak perlu ceritain tentang gue salah naik angkot dua kali ya saat itu. Karena pada dasarnya posting ini menceritakan tentang buku, bukan tentang nyasar. Duh panjang deh.

Isi buku ini sangat mengharukan dan romantis. Formatnya bukan novel sih, tapi semacam diary/blog. Tentang perjalanan cinta Indi bersama seorang pria bernama Mika. Indi mengalami cacat tulang belakang yg membuatnya tidak bisa bebas bergerak karena punggungnya ditopang penyangga. Mika sendiri adalah pria pengidap penyakit AIDS yang pada akhirnya Mika meninggal dunia. Ditulis dengan sangat polos oleh kak Indi, membuat beberapa tulisan di situ terkesan lucu. Dan ada satu quote yang menurut gue banyak disukai pembacanya.

"Mika itu malaikatku...
Tapi dia pelupa...
Mika lupa memakai sayapnya...
Sekarang dia sedang mengambil sayapnya...
Di surga..."

Tanpa perlu panjang lebar menceritakan isi buku ini, mending kalian beli aja. Meski ada beberapa yang gak suka dengan buku ini (abis ngintip di goodreads.com) tapi lebih banyak yang suka. Gue juga suka. Temen-temen gue juga suka. Pak Presiden juga suka (kalo dia baca).

Tidak ada komentar: